Jumat, 29 Oktober 2010

konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan

Puisi dipakai sebagai media sekaligus sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam buku Ilmu Budaya Dasar.
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/unsur dari kebudayaan. Maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
  1. Figura bahasa (figurative language)
  2. Kata-kata yang ambiquitas
  3. Kata-kata berjiwa
  4. Kata-kata yang konotatif
  5. Pengulangan
Dibalik kata-katanya yang padat, ekonomis dan sukar dicerna,puisi berisi potret kehidupan manusia. Puisi menyuguhkan suasana-suasana dan peristiwa-peristiwa kehidupan menusia dan kaitan kehidupannya dengan alam dan Tuhan. Dan puisi merupakan hasil penghayatan dan pengalaman penyair terhadap kehidupan manusia, terhadap alam dan Tuhan yang diekspresikannya melalui bahasa yang artistik.
Puisi merupakan sesuatu yang hidup dalam alam metafisis, suatu impian yang berkepribadian sehingga sukar dihayati isinya. Sehingga puisi dapat merelaksasikan jiwa dan pikiran manusia sebagai media luapan sebuah karya cipta yang terlahir dari sebuah pikiran yang berwujud aspirasi. Puisi juga memiliki arti dan makna yang terkandung dari sebuah rangkaian kata dan nada di setiap bait yang ada.

manusia dan kebudayaan

          Kata budaya merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan rasa. sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan kata kebudayaan, yang berasal dari Bahasa Sangsekerta budhayah yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. budaya atau kebudayaan dalam Bahasa Belanda di istilahkan dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris culture, sedangkan dalam bahasa Latin dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. 
          Manusia itu sendiri harus memiliki pemikiran sebagai idealis untuk memanfaatkan sumber alam dunia yang dapat dijadikan sebagai kebutuhan sehari-hari.nilai budaya adalah “gagasan” yang menjadi sumber sikap dan tingkah laku manusia dalam kehidupan sosial budaya. Nilai budaya dapat kita lihat, kita rasakan dalam sistem kemasyarakatan atau sistem kekerabatan yang diwujudkan dalam bentuk adat istiadat. Hal ini akan lebih nyata kita lihat dalam hubungan antara manusia sebagai individu lainnya maupun dengan kelompok dan lingkungannya. Sehingga tercipta kehidupan yang asri dan kedamaian tanpa harus melihat perbedaan yang ada.wujud budaya yang bersifat konkret berpola dari tindakan atau peraturan dan aktivitas manusia di dalam masyarakat yang dapat diraba, dilihat, diamati, disimpan atau diphoto. Koencaraningrat menyebutkan sifat budaya dengan sistem sosial dan fisik, yang terdiri atas: perilaku, bahasa, dan materi. Secara analisis masyarakat saat ini sudah tidak lagi memiliki rasa kebudayaan seperti sedia dulu kala, karena adanya pengaruh budaya luar yang datang dan masuk ke dalam kebudayaan dalam negeri. Sehingga kebudayaan asli dalam negeri lambatlaun akan terkikis. hal ini harus segera di sadari oleh kita sebgai pemilik kebudayaan asli dalam negeri.dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Kebudayaan yang memiliki ciri khas tersendiri. jika kita mengamati seluruh kelompok manusia di muka bumi ini, tentunya kita dapatkan berbagai corak kebudayaan yang berbeda-beda. Bahkan jika dipersempit untuk mengamati Negara kita saja Indonesia, tentunya kita dapat melihat banyak sekali perbedaan. Kebudayaan di setiap daerah dari sabang sampai merauke (daerah barat sampai daerah timur Indonesia). Dari pengertian tersebut menunjukan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan dari pengetahuan manusia sebagai mahkluk social, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi. 
           Selanjutnya hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai 1) penganut kebudayaan, 2) pembawa kebudayaan, 3) manipulator kebudayaan, dan 4) pencipta kebudayaan.
Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka survive maka manusia harus mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan berbagai cara.
Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.

Jumat, 22 Oktober 2010

manusia cinta dan kasih

Hakikat cinta kasih yaitu merupakan suatu istilah yang sulit untukt diterangkan secara jelas secara jelas, dan juga diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang sangat fundamental.Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh karsa, yang dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang merupakan tanggung jawab. Tanggungjawab artinya akibat yang baik, positif berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kebahagiaan antara sesama manusia dan tuhan. Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang, dan kemesraan, belas kasih dan pengabdian,kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang, perasaan cinta atau perasan suka kepada seseorang. Arti dari kasih sayang sendiri sangat luas, ada yang mengartikan bahwa kasih sayang adalah suatu yang indah, suci, dan didambakan oleh setiap orang.Dalam kasih sayang masing-masing dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran saling percaya saling terbuka, sehingga keduanya seakan akan merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh,sebagai perwujudan cinta kasih yang tercipta untuk mengarungi kebahagiaan yang diinginkan. manusia memang tercipta untuk hidup bersama dengan cinta. tanpa cinta takkan ada arti dari sebuah kebersamaan itu sendiri. cinta akan dapat membuat seseorang bahagia, manangis, tertawa, terbuai, dan tersanjung akan adanya pujian-pujian yang telah terucap atau tertorehkan oleh bukti ketulusan cinta kasih dan sayang. tersebut. terkadang seseorang tidak mengerti arti dari cinta itu,mereka hanya mengerti dari untaian kata-kata indah dan tidak meresapi makna kata indah tersebut,melainkan hanya terbuai asmara atau sanjungan belaka. bila manusia memiliki naluri yang sama maka arti cinta kasih dan sayang akan menyatu padu yang tertumbuhkan dan tertanam kepercayaan. banyak seseorang membuktikan cinta atau mengartikannya dengan sebuah kata, dari sebuah kata itulah yang membuat mereka terlena. dengan sebuah kata itu sesungguhnya mereka terjebak dan tak berdaya. cinta kasih dan sayang tidak dibutuhkan lagi untaian kata atau sanjungan belaka, karena cinta membutuhkan bukti yang konkret dan ketulusan yang murni adanya.