Selasa, 22 Maret 2011

karakteristik manusia berdasarkan letak geografis

Allah menciptakan manusia dengan berbagai macam sifat. Dari sifat yang baik sampai sifat yang buruk sekalipun. Di dunia ini terdiri dari berbagai pulau, Negara, dsb. Di Indonesia sendiri terdiri dari berbagai macam daerah dan suku. Tentu sifat mereka juga berbeda-beda.
Jelaslah bahwa meskipun manusia adalah eksistensi yang bebas dan berkehendak, namun dalam membentuk struktur psikologis, merubah lingkungan alaminya dalam bentuk yang sesuai, dan pembentukan masa depannya sebagaimana yang dia kehendaki, dia masih tetap memiliki banyak keterbatasan, sehingga dikatakan bahwa kebebasan yang dimiliki manusia sebenarnya adalah kebebasan nisbi, yaitu kebebasan yang berbatas.
Manusia dan budaya tidak bisa dipisahkan karena keduanya saling berkaitan erat. Dengan adanya manusia maka dengan mudah suatu budaya terbentuk. Terbentuk yang dimaksudkan disini adalah manusia menetapkan karakteristik, kegiatan-kegiatan dan objek-objek budayanya secara sendiri. Sebaliknya dengan adanya suatu budaya maka dengan mudah juga sekelompok manusia terbentuk dan terdidik mengikuti setiap komponen-komponen kebudayaan yang telah ditetapkannya sejak awal. Budaya dalam proses pengembangan selalu mengikat siapapun baik anak-anak, para pemuda-pemudi maupun para orang tua. Dengan adanya budaya maka setiap manusia yang hidup disuatu daerah tertentu selalu dituntut untuk selalu mematuhi, mentaati dan menjalankan setiap budaya yang telah ditetapkannya.
Dalam kehidupan individu maupun kehdupan berkelompok budaya sangat berguna di antaranya budaya dapat menyadarkan kita siapa diri kita yang sebenarnya, budaya dapat membuat kehidupan di suatu tempat lebih baik dan juga budaya dapat mengharumkan nama daerah tersebut agar lebih dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat ditempat lain. Jadi dengan hadirnya budaya disuatu tempat dapat mengubah segalanya. Mustahil suatu tempat atau daerah bisa berubah dan maju kalau saja di tempat tersebut tidak belum mengenal yang namanya budaya..
Budaya tidak selamanya baik karena ada juga budaya yang buruk. Budaya yang baik selalu membawah kita kepada berbagai hal yang menyenangkan di antaranya membawah kita kepada kesuksesan, membawa kita kepada penerimaan (baik penerimaan dari orang yang ada d idalam negeri sendiri maupun orang yang berada di luar negeri) dan keberhasilan. Budaya yang buruk selalu membawa kita kepada berbagai hal yang tidak kita inginkan, di antaranya akan membuat nama baik daerah, tempat maupun negara kita rusak atau tercoreng dan membawah kita kepada kegagalan yang akhir-akhirnya membawah kita kepada suatu permasalahan.
Dalam kehidupan yang berbudaya kita perlu mengetahui berapa macam budaya yang ada pada kita agar kita tidak salah pemahaman maupun penafsiran dalam penerapannya. Budaya menurut penulis sendiri dibagi dalam 2 (dua) macam, yaitu budaya natural dan budaya terapan. Kedua budaya inilah yang akan diulas dalam pembahasan kali ini. Penjelasan mengenai budaya natural akan dijelaskan lebih dulu kemudian selanjutanya akan diulas mengenai budaya terapan.
Budaya natural adalah suatu kebiasaan, corak, adat istiadat manusia yang telah lama dilaksanakan secara terus-menerus disuatu daerah atau kawasan tertentu. Bisa juga budaya natural disimpulkan sebagai suatu budaya alami atau budaya murni yang telah berkembang dan bertumbuh disuatu daerah tertentu sejak adanya manusia. Budaya natural atau budaya alami telah cukup lama berkembang dalam kehidupan setiap masyarakat sehingga budaya tersebut sangat sukar untuk dilupkan maupun diubah. Bahkan banyak orang beranggapan khusunya mereka yang hidup masih serba tradisional bawah budaya naturallah yang mengatur tata cara hidup, kebebasan dan tingkah laku mereka.
Negara kita negara Indonesia tercinta ini memiliki berbagai keanekaragaman budaya natural sebagaimana bisa diketahui dengan adanya motto "Bhineka Tunggal Ika" yang artinya "berbeda-beda tetapi satu". Dengan pernyataan seperti ini bisa dilihat kalau bangsa kita memiliki berbagai keanekaragaman budaya natural yang berbeda-beda. Jumlah kepulauan Indonesia yang kira-kira mencapai 17.608 menandakan kekayaan budaya itu sangat nyata dan ada.
Kekayaan budaya natural di negara kita dapat dilihat dari Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan dengan puluhan bahkan ratusan cagar budayanya yang semuanya berbeda dan unik. Kemudian dengan perbedaan dan keunikan ini menjadikan setiap daerah maupun setiap pulau yang ada disegani dan dihormati. Secara khusus Pulau Papua juga memiliki berbagai keanekaragaman budaya yang menjadikan Pulau Papua sebagai salah satu daerah yang disegani dan dihormati dalam unsur kebudayaan diseluruh Indonesia maupun dunia.

kembali ke konteks awal yang mengatakan bahawa dengan adanya suatu budaya haruslah ada manusia karena keduanya saling berkaitan erat. Di Papua berdasarkan letak geografisnya dibedakan menjadikan dua tempat yang pertama kawasan pesisir pantai yang didiami oleh masyarakat pantai atau yang biasa disebut dengan panggilan orang pantai dan yang kedua daerah pegunungan yang didiami oleh masyarakat pegunungan atau yang biasa dipanggil dengan orang pedalaman.
Berdasarkan tempat hidupnya orang pantai didiami oleh berbagai macam suku beberapa diantaranya adalah (Suku Biak, Suku Serui, Suku Asmat, Suku Sarmi) dan masih banyak lagi. Lain halnya dengan orang pedalama, dari berbagai suku yang mendiami pegunungan beberapa diantaranya adalah (Suku Moni. Suku Dani, Suku Ekari, Suku Nduga, Suku Holani dan masih banyak lagi). Baik suku-suku yang mendiami pesisir pantai maupun suku-suku yang mendiami kawasan pegunungan memiliki ketidaksamaan budaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar